Menurut pendapat yang lain, makna firman Allah Swt.: dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian untuk (menjalankan) agama Allah. (An-Nur: 2) Artinya, janganlah kalian menegakkan hukuman had sebagaimana mestinya seperti melakukan pukulan yang keras untuk mencegah terulangnya perbuatan dosa.
Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu. (Yunus: 6) Yaitu pada silih bergantinya siang dan malam hari. Apabila yang satu datang, maka yang lainnya pergi; begitu pula sebaliknya, tanpa ada ketelatan darinya barang sedikit waktu pun. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lainnya, yaitu:
Alaq ayat 1-5 (telaah pemikiran Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah). Penelitian ini betujuan untuk menganalisis tentang: 1) Konsep pendidikan anak dalam al-Qur'an surah Al-Alaq ayat 1-5 (telaah pemikiran Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah), 2) Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam al-Qur'an surah Al-Alaq ayat 1-5. Dengan kondisi mereka seperti itu, orang-orang beristighatsah dengan Nabi Adam, Musa, kemudian Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Hadis Riwayat Al-Bukhari. Baca juga: Tafsir An-Nisa Ayat 79 tentang Kenikmatan dan Musibah. Pada masa Khalifah Umar ibn Al-Khattab radliyallahu 'anhu pernah terjadi paceklik. Inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung hikmah. (Yunus: 1) Artinya, inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung hukum yang jelas. Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Alif Lam Ra. Inilah ayat-ayat Kitab yang mengandung hikmah. (Yunus: l) Menurut Al-Hasan, yang dimaksud dengan 'Kitab' adalah kitab Taurat dan Zabur.

Menurut Ibnu 'Asyur dalam tafsirnya, fi'il Iqra' dalam ayat ini tidak menyebutkan maf'ul atau objeknya, karena ada dua kemungkinan. (1) Adakalanya karena diposisikan seperti fi'il lazim sedangkan maksudnya adalah 'أَوْجَدِ الْقِرَاءَةَ' "Wujudkanlah bacaan"; (2) adalakanya karena sudah jelasnya apa yang dibaca.

Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. (Al-Baqarah: 221) Bahwa Allah mengecualikan dari hal tersebut wanita Ahli Kitab. Hal yang sama dikatakan oleh Mujahid, Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Makhul, Al-Hasan, Ad-Dahhak, Zaid ibnu
Lagi Mahabijaksana. (At-Taubah: 15) Yaitu dalam semua perbuatan dan perkataan-Nya, baik yang berkaitan dengan tatanan alam ini ataupun yang berkaitan dengan hukum syariat- Nya. Dia melakukan apa yang dikehendaki-Nya dan memutuskan apa yang disukai-Nya, Dia Mahaadil lagi Mahabijaksana yang tidak akan zalim selamanya.
Pkdc.
  • 8f3bx982u8.pages.dev/208
  • 8f3bx982u8.pages.dev/17
  • 8f3bx982u8.pages.dev/121
  • 8f3bx982u8.pages.dev/476
  • 8f3bx982u8.pages.dev/477
  • 8f3bx982u8.pages.dev/97
  • 8f3bx982u8.pages.dev/295
  • 8f3bx982u8.pages.dev/172
  • tafsir al alaq 1 5 ibnu katsir